Berbicara tentang bisnis memang cukup menarik dan merupakan impian dari setiap orang. Dengan berbisnis, anda dapat menjadi bos pada toko anda sendiri. Namun, banyak yang harus dipersiapkan sebelum anda memulai bisnis.
Dulu, jika anda ingin membuka suatu bisnis, maka anda harus memiliki sebuah toko dan barang. Kemudian, orang-orang harus mengunjungi toko dan membeli barang anda langsung. Ditambah lagi, perkembangan teknologi dapat mempengaruhi jenis dari bisnis anda.
Persaingan bisnis yang begitu ketat memaksa pelaku bisnis untuk memutar otak agar tetap meningkatkan dan mengembangkan usahanya. Salah satu cara alternative yang diambil oleh pelaku bisnis saat ini adalah membuka toko online. Oleh karenanya, tanpa membuka toko langsung, anda dapat memulai bisnis dan konsumennya bisa dari berbagai pelosok dunia.
Hal itu bukan berarti anda hanya membuka toko online saja dan melupakan toko offline. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Di era digital saat ini, orang-orang cenderung memilih toko online sebagai tempat belanja karena dirasa lebih praktis. Namun, ada juga orang yang memilih toko offline karena dapat dipercaya dan barangnya langsung ada. Mana yang lebih menguntungkan antara toko online dan offline?
Sebelum anda memulai bisnis, sebaiknya anda mengetahui kelebihan dan kekurangan dari toko online dan toko offline. Yuk, simak artikel ini sampai selesai.
1. Tempat jualan dan kepercayaan konsumen
Toko online tidak memerlukan tempat sebagai tempat bertransaksi dan menampung berbagai produk. Anda hanya perlu membuat akun media sosial di berbagai marketplace untuk melakukan proses jual beli. Toko ini juga dapat dikontrol dari mana saja dan kapan saja, asalkan anda memiliki jaringan internet yang kuat.
Namun, kekurangan dari toko online ini adalah tingkat kepercayaan pelanggan terhadap toko online rendah karena barang yang dibeli tidak bisa dicoba terlebih dulu oleh konsumen. Oleh karena itu, anda harus memastikan bahwa barang yang dijual memiliki kualitas bagus sebelum barang tersebut dikirim. Apabila ada barang yang tidak sesuai atau rusak, anda harus bertanggungjawab untuk menggantinya. Kekurangan lain dari toko online adalah penjual tidak melayani konsumen secara langsung dan banyaknya penipuan di bisnis online sehingga kredibilitas toko menjadi berkurang.
Sedangkan, toko offline memerlukan tempat sebagai tempat bertransaksi dan menyimpan segala produk. Dengan kata lain, anda harus memiliki modal besar untuk menyewa tempat agar dapat memulai bisnis. Hal ini merupakan kekurangan dari toko offline.
Namun, toko offline memiliki tingkat kepercayaan pelanggan yang tinggi karena konsumen dapat melihat produk yang ditawarkan secara langsung. Para konsumen bisa memilih dan mencoba produk yang sesuai dengan keinginan mereka.
Sering kali, masalah yang kerap terjadi ketika konsumen membeli barang di toko online adalah warna. Warna yang terlihat di foto produk tidak sama dengan aslinya. Akhirnya, konsumen pun komplain dan penjual harus mengganti rugi atas komplain tersebut.
Sedangkan di toko offline, konsumen bisa memilih warna yang sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini yang menjadikan toko offline memiliki tinggat kepercayaan yang tinggi daripada toko online.
2. Jangkauan pasar
Toko offline kerap kali berada di daerah tertentu dan bersifat lokal. Hal ini yang menyebabkan jangkauan pasar dari toko offline sedikit. Para konsumen dari toko offline berasal di sekitar daerah itu saja. Ini akan menekan pendapatan dari toko offline sendiri. Pemilik toko harus memiliki strategi khusus untuk mengembangkan dan meningkatkan tokonya, seperti lokasi toko harus strategis dan dapat dijangkau oleh para konsumen.
Sedangkan, toko online memiliki jangkauan pasar yang lebih luas karena pemasaran dari toko online tidak terbatas pada daerah lokal saja, bahkan hingga nasional maupun internasional. Pada toko online, jarak antara penjual dan konsumen tidak menjadi halangan bagi keduanya untuk melakukan proses jual beli. Pembayaran dari transaksi tersebut bisa melalui transfer bank. Hal ini yang menyebabkan toko online lebih praktis daripada toko offline.
3. Persaingan bisnis
Prosedur pembuatan akun media sosial yang mudah dan jangkauan pasar yang lebih luas membuat persaingan bisnis online semakin ketat. Bahkan, anda harus bersaing tidak hanya pedagang lokal, melainkan nasional maupun internasional. Terkadang, anda harus siap-siap memperoleh keuntungan yang sedikit dan kerugian apabila anda mendapatkan komple dari konsumen.
Walaupun toko online telah menjamur di dunia maya, toko offline tetap memiliki pelanggan setianya sendiri. Toko offline hanya bersaing dengan toko offline lainnya yang jumlahnya tidak begitu banyak. Oleh karenanya, pemilik toko bisa fokus untuk mengembangkan toko offlinenya.
4. Sistem pembayaran
Dibandingkan dengan toko offline, toko online memang lebih praktis karena anda perlu membuat akun media sosial lalu memasangkan barang yang dijual. Sedangkan di toko offline, anda harus mendesain toko dengan sebaik-baiknya agar konsumen bisa berkunjung dan tertarik untuk membeli produk anda.
Selain itu, proses transaksi pada toko online lebih praktis dan mudah. Anda hanya menunggu transfer uang dari konsumen lalu barang dikirim sesuai alamat. Anda juga tak perlu memikirkan uang kembali karena konsumen pasti membayar dengan uang yang pas.
Namun, anda harus berhati-hati jika konsumen mengalami kegagalan dalam pembayarannya. Hal ini dapat membuat konsumen menjadi terganggu dan tidak jadi membeli produk anda
Sedangkan, konsumen yang berkunjung di toko offline biasanya melakukan pembayaran secara cash. Sistem pembayaran ini membuat transaksi lebih aman. Uang konsumen dapat dilihat dan dihitung oleh pemilik toko secara langsung. Selain itu, konsumen tidak perlu khawatir adanya kegagalan pembayaran.
5. Produk yang dijual
Toko online memiliki barang yang bervariasi. Hal ini yang menjadi alasan kenapa konsumen lebih memilih toko online sebagai tempat belanja mereka. Anda dapat menyediakan barang apa saja dan dari agen mana saja selama barang itu diminati oleh konsumen.
Sedangkan, toko offline hanya dapat menyediakan barang yang terbatas karena keterbatasan tempat dan pembatasan stok. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kerugian. Apabila konsumen tidak mendapati barang yang diinginkan maka konsumen akan berpindah ke cabang atau ke toko offline lainnya.
6. Modal yang diperlukan
Pemilik toko online cukup bermodalkan hp dan kuota internet untuk memulai bisnis. Adanya reseller dan dropship akan memudahkan pelaku bisnis online untuk berjualan walaupun tanpa modal.
Palaku reseller akan menyediakan barang dengan jumlah yang sedikit. Misalkan, jika reseller memiliki agen yang berada dalam satu daerah, maka reseller tidak perlu menyetok barang sama sekali. Cukup reseller mengambil produk ketika ada pesanan dari konsumen.
Berbeda dengan reseller, seorang dropshipper tidak perlu menyetok dan melakukan pengiriman barang. Dropshipper hanya melakukan kegiatan pemasaran dan promosi ke media sosial. Sistem ini membutuhkan modal yang kecil dan tidak sulit untuk mengerjakannya. Namun, keuntungan dari sistem ini tidak terlalu besar.
Sedangkan di toko offline, anda harus memiliki modal yang besar untuk menyediakan barang yang dijual, membayar sewa tempat, dan menggaji karyawan. Pastinya, anda akan berpikir lagi untuk membuka toko offline.
Setelah anda mengetahui kelebihan dan kekurangan dari toko online dan offline. Kini saatnya, anda harus memutuskan bisnis mana yang cocok untuk anda jalankan.